Lokakarya Literasi Digital: Menenun Jejak Baik di Dunia Maya

Lokakarya Literasi Digital: Menenun Jejak Baik di Dunia Maya

0
 Jum`at, 26 September 2025 | 48

Semarapura, 26 September 2025 – Dalam suasana hangat penuh semangat belajar, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung menyelenggarakan Lokakarya Literasi Digital di Perpustakaan Daerah Klungkung, Jumat (26/9). Kegiatan ini tak sekadar menjadi ruang belajar, melainkan juga momentum memperingati Bulan Kunjung Perpustakaan, dengan harapan mampu menumbuhkan kegemaran membaca sekaligus meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat Klungkung.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Klungkung dalam sambutannya menekankan bahwa lokakarya ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga api literasi tetap menyala, seiring derasnya arus informasi di era digital. “Perpustakaan bukan hanya ruang menyimpan buku, tapi juga pusat pengetahuan yang terus berkembang mengikuti zaman,” ungkapnya.

Narasumber pertama, I Wayan Surya Santosa, mengajak para peserta yang sebagian besar siswa SMP dari Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, dan Dawan untuk bijak dalam bermedia digital. Ia menekankan pentingnya saring sebelum sharing serta berhati-hati dengan jejak digital. “Apa yang kita tulis dan bagikan di media sosial adalah cermin diri kita di masa depan. Jadikanlah jejak digital itu sebagai jalan menuju kesuksesan, bukan sebaliknya,” pesannya.

Sementara itu, narasumber kedua, I Made Maha Dwija Santya, membingkai dunia digital sebagai ruang dengan dua wajah: penuh potensi sekaligus berisiko. Ia menekankan strategi agar generasi muda mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat, mulai dari mengenali potensi diri, mengubahnya menjadi konten positif, memanfaatkan kecerdasan buatan sebagai sahabat kreatif, menjaga konsistensi, hingga kolaborasi yang sehat. “Etika dan jejak digital adalah fondasi. Dan yang paling penting, dalam dunia digital kita harus tetap disiplin dan jujur,” ujarnya penuh penekanan.

Lokakarya ini bukan hanya ruang transfer ilmu, tetapi juga ajakan untuk menenun peradaban digital yang santun, cerdas, dan beretika. Dengan hadirnya anak-anak muda Klungkung, kegiatan ini seakan menanam benih optimisme bahwa literasi digital dapat tumbuh menjadi budaya baru yang mendukung kemajuan masyarakat, tanpa kehilangan akar budi dan kearifan lokal.